Adanya pandemi Covid-19 menyebabkan banyak masyarakat yang terdampak dalam bidang financial, seperti Pemutusan Hubungan kerja (PHK) dan penurunan pendapatan keluarga. Dengan adanya hal tersebut, maka salah satu solusi yang baik untuk memperkuat ketahanan pangan adalah dengan mengupayakan ketersediaan pangan dari rumah-rumah untuk dapat dikonsumsi sehari-hari yang dapat menopang kebutuhan gizi serta dapat mengurangi biaya kebutuhan. Oleh karena itu muncul inovasi baru yang dikembangkan oleh dosen Budidaya Perikanan, Juli Nursandi, S.Pi, M.Si, dari Politeknik Negeri Lampung yaitu budidaya ikan dalam ember (Budikdamber).

Budidaya Ikan Lele dan Kangkung Dalam Ember
Budidaya Ikan Lele dan Kangkung Dalam Ember

Inovasi tersebut merupakan teknik pengembangan dari Aquaponik, di mana ikan dan tanaman tumbuh dalam satu tempat. Teknik ini dapat dikembangkan di berbagai wilayah yaitu masyarakat yang tinggal di pedesaan maupun di perkotaan karena menggunakan media yang kecil, hemat air, tidak membutuhkan listrik, dan dapat dimanfaatkan pada lahan yang sempit. Oleh karena itu terobosan ini hadir untuk memperkuat ketahanan pangan keluarga, meningkatkan kebutuhan protein hewani dan sayuran, serta memudahkan masyarakat mendapat ikan dan sayur di lingkungan tempat tinggalnya.

Lantas bagaimana cara membuatnya? Berikut ini cara Budikdamber yang dijelaskan oleh Juli.

ALAT DAN BAHAN YANG DIBUTUHKAN:
• Ember ukuran 80 liter
• Benih ikan lele ukuran 5-12 cm
• Bibit kangkung
• Gelas plastik ukuran 250 ml
• Arang batok kelapa atau arang kayu
• Kawat
• Tang
• Solder

CARA MEMBUAT BUDIKDAMBER:

  1. Sediakan gelas untuk bibit kangkung 10-15 buah
  2. Lubangi gelas pada bagian samping dan bawah dengan di solder
  3. Potong kangkung sisakan pada bagian bawah
  4. Masukkan kangkung ke dalam gelas yang berisi arang batok kelapa atau arang kayu yang telah dihaluskan
  5. Potong kawat dengan ukuran 12 cm lalu bikin kait untuk pegangan gelas dalam ember
  6. Isi ember dengan air 60 liter diamkan selama 1-2 hari
  7. Masukkan ikan lele 60 – 100 ekor diamkan selama 1-2 hari
  8. Setelah itu, rangkai gelas kangkung dipinggir ember.

PEMELIHARAAN BUDIKDAMBER:

  1. Letakkan ember ditempat yang terkena mahatari. Berikan pakan pelet kepada ikan setiap dua kali sehari dengan waktu tetap
  2. Untuk ukuran ikan sepanjang 5-7 cm maka pakan pf800, jika ikan sepanjang 10 cm maka pakan pf100, dan lebih dari 12 cm maka pakan yang diberikan adalah pf781-1.
  3. Perhatikan daun kangkung. Segera buang daun dan batang yang berwarna kuning
  4. Selalu perhatikan atau amati nafsu makan ikan setiap hari. Bila terdapat penurunan nafsu makan atau air berbau busuk dan ikan menggantung yaitu kepala di atas lalu ekor di bawah langsung ganti dengan air bersih.
  5. Penggantian air atau sipon (Penyedotan kotoran di dasar ember menggunakan selang) dilakukan pada 10-14 hari sekali.

PANEN:
Dengan teknik Budikdamber, panen kangkung pertama dapat dilakukan pada 14-21 hari sejak tanam. Caranya yaitu dengan memotong kangkung dan menyisikan bagian bawah tunas untuk pertumbuhan kangkung. Panen selanjutnya dilakukan pada 10-14 hari sekali. Perlu diketahui bahwa dengan teknik Budikdamber ini tanaman kangkung dapat bertahan selama 4 bulan. Sedangkan ikan lele bisa dipanen dalam waktu 2 bulan bila benih bagus, kondisi sehat dan pakannya baik. Selamat mencoba.


Anisa Nur Azizah

Anisa Nur Azizah (Kota Bogor) | Mahasiswi Politeknik Pembangunan Pertanian Bogor Jurusan Peternakan Prodi Kesehatan Hewan | anisaanurazizahh(at)gmail.com | 085892911278