Domba adalah hewan ternak ruminansia kecil yang cukup banyak diminati dan dipelihara oleh masyarakat untuk dimanfaatkan daging, bulu, ataupun kulitnya. Di Indonesia hewan ternak domba dalam 3 tahun terakhir mengalami fluktuasi populasi, dilihat dari data BPS jumlah populasi domba di Indonesia pada tahun 2018 adalah 17.611.392, pada tahun 2019 populasi domba di Indonesia mengalami peningkatan menjadi 17.833.732, sedangkan pada tahun 2020 terjadi penurunan populasi menjadi 17.764.084. Salah satu alasan terjadinya fluktuasi populasi disebabkan oleh faktor pakan.

Pakan sering menjadi kendala terutama saat pergantian dari musim hujan ke musim kemarau. Perubahan musim membawa perubahan terhadap kondisi lingkungan terutama komoditas pertanian. Pakan hijauan sangat bergantung kepada musim, sehingga pada musim hujan keberadaan hijauan pakan ternak sangat melimpah, sebaliknya pada musim kemarau hijauan pakan ternak menurun baik kualitas maupun kuantitasnya. Namun sayangnya, petani Indonesia banyak yang menggantungkan pakan ternak dari hijauan segar. Padahal banyak sekali metode dan cara yang dapat dilakukan untuk mengganti pakan hijauan terutama saat musim kemarau.

Salah satu cara yang dapat diterapkan untuk mengganti pakan hijauan yaitu dengan fermentasi pakan. Fermentasi pakan memiiliki keunggulan tersendiri dibandingkan dengan pakan ternak lainnya, selain dapat disimpan dalam waktu yang lama keunggulan lain adalah dapat memperbaiki sistem pencernaan ternak, bobot badan ternak lebih cepat bertambah, serta kotoran yang dihasilkan tidak terlalu bau.

Fermentasi ini sendiri merupakan suatu proses pengawetan makanan secara alami menggunakan mikroorganisme, dengan tujuan supaya pakan dapat disimpan dalam kurun waktu lama dan nutrisi pakan tidak berubah. Tujuan lain dari fermentasi pakan ini adalah memanfaatkan limbah pertanian, terutama pelepah pisang dan jerami yang jumlahnya cukup banyak dan seringkali terbuang, limbah pertanian tersebut juga sangat mudah untuk diproses dan difermentasi.

Proses pembuatan fermentasi pakan dilakukan dengan cara mencacah limbah pertanian, kemudian mencampurkan nya dengan bahan tambahan seperti dedak, molases, dan Em4. Hasil fermentasi pakan dapat diberikan kepada ternak setelah difermentasi dalam kondisi anaerob.

Dalam pemberian hasil fermentasi pakan sebaiknya diberikan sedikit-sedikit agar ternak domba dapat beradaptasi dengan pakan fermentasi, dan sebelum pakan fermentasi diberikan sebaiknya diangin-anginkan terlebih dahulu selama 15 menit agar pakan tidak terlalu lembab, karena jika pakan fermentasi terlalu lembab maka ternak tidak mau memakannya. Perbedaan jenis pakan yang diberikan juga dapat mempengaruhi palatabilitas ternak domba sehingga jika domba tidak terbiasa dengan pakan fermentasi, maka ternak menolak untuk makan sehingga akan mempengaruhi produktivitas.

Fermentasi pakan ini diharapkan dapat diaplikasikan oleh semua peternak bukan hanya peternak domba, melainkan semua peternak komoditas ruminansia. Dengan tujuan supaya dapat memaksimalkan pemberian pakan pada musim kemarau meskipun tidak dengan pakan hijauan.

Kategori: PakanSerat

Resti Nur Agustin

Resti Nur Agustin | asal dari Ciamis, Jawa Barat| Hp/Wa : 085210744291 | Email : nuragustinresti11@gmail.com | Akun sosmed instagram: resti_nur14 | . hasiswa Politeknik Pembangunan Pertanian Bogor, jurusan Penyuluhan Peternakan dan Kesejahteraan Hewan angkatan tahun 2020.