Indonesia dengan jumlah penduduk kurang lebih 250 juta jiwa membutuhkan pasokan daging yang besar. Industri peternakan domestik yang ada, belum mampu memenuhi kebutuhan masyarakat tersebut. Sehingga laju pertumbuhan konsumsi dan peningkatan jumlah penduduk yang tidak mampu diimbangi oleh peningkatan populasi sapi potong memaksa kita melakukan impor daging dan sapi potong dari luar negeri. Khusus untuk permintaan daging sapi yang menduduki 84,83 % dari total permintaan daging ruminansia (1,7 kg/orang/tahun), permintaannya terus meningkat dari 438,9 ribu ton pada tahun 2001 menjadi 597,7 ribu ton pada tahun 2005 dan diperkirakan akan mencapai 756,5 ribu ton pada tahun 2009 (Dirjend Binprod, 2003). Setiap tahunnya, untuk memenuhi kebutuhan daging sapi masyarakat, dipotong sekitar 1,5 juta ekor sapi lokal untuk menghasilkan sekitar 350 ribu ton daging sapi yang diproduksi didalam negeri ditambah dengan mendatangkan sapi bakalan dari Australia tidak kurang dari 350 ribu ekor dan impor daging sapi sekitar 30 ribu ton.

bibit sapi bali jantan

Sapi bali merupakan sapi lokal yang banyak dikembangkan di Indonesia baik itu dengan cara pembibitan/budidaya dan penggemukan, Adapun budidaya sapi bali bertujuan untuk menjaga kelestarian, dan kemurnian sapi serta menjaga produk sapi asli dari Indonesia. Tentu ini sebuah peluang usaha yang menjanjikan yang mana sapi bali ini mudah untuk dipelihara dan memiliki potensi daging yang sangat bagus. Dengan ini banyak para pengusaha yang meranjak bisnis dengan sapi bali, baik itu bisnis pembibitan ataupun sebagai bisnis musiman (Musim qurban).

Sebagai bisnis musiman sapi bali ini, tentu lebih menghemat waktu dalam pemeliharaannya karena menggunakan konsep penggemukan yang mana sapi di datangkan dan hanya dipelihara beberapa bulan sebelum masa panen (Idul adha). Usaha musiman ini bisa dijadikan sebagai langkah awal bagi orang- yang ingin terjun di dunia bisnis peternakan dan bisa dilakukan untuk orang yang hanya ingin mencoba membuka bisnis dadakan, meski demikian bisnis ini pun tidak bisa disepelakan agar kita tidak mengalami kerugian.

Peluang bisnis musiman ini tentu sangat menguntungkan dimana pada saat ini sangat banyaknya peminat yang ingin melaksanakan qurban menggunakan sapi bali, dan pada saat ini banyak para wirausaha yang terbatas dengan stok sapi mereka, tentu apabila kita bisa menutup kebutuhan para peminat maka bisnis ini bisa menjadi bisnis dadakan yang sangat menguntungkan.

Pakan yang digunakan pun tidak terlalu sulit untuk pemeliharaan sementara ini ini yaitu dengan hijauan dan pakan penguat (konsentrat) dengan perpaduan pakan ini sapi akan cepat dalam pertumbuhan dan mendukung untuk program usaha ini. Untuk pakan hijauan kita bisa gunakan seperti Jerami dan rumput gajah, sedangkan untuk pakan penguat bisa menggunakan Nutrifeed, untuk pemberiannya bisa disesuaikan dengan stok pakan yang tersedia.

Pada penggemukan ini pemeliharaan bisa dimulai selama 2-3 bulan menjelang qurban idul adha supaya waktu dan proses pemeliharaan tidak terlalu lama dan bisa menghemat biaya pemeliharaan. Untuk mendapatkan bakalan yang baik kita bisa mencari di para petani di provinsi bali, supaya tingkat dari kemurnian sapi tersebut masih utuh. Pemilihan bakalan memang harus dipertimbangkan dengan baik supaya program penggemukan ini sesuai dengan apa yang diharapkan:

  • Bakalan berumur 1-2 tahun
  • Memiliki postur tubuh yang bagus
  • Nafsu makan yang tinggi
  • Tidak ada ciri ciri cacat
  • Mata bersinar dan moncong yang basah
bibit sapi bali betina

Peluang bisnis musiman ini bisa menjadi usaha dadakan atau sebagai alternatif ketika ada momentum qurban dan bisa dilakukan untuk anda yang ingin memulai bisnis di dunia peternakan.


Hibatullah Hisyam

Hibatullah Hisyam Mahasiswa dari Polbangtan Bogor Jurusan Peternakan Prodi Kesehatan Hewan Tingkat 1.