Budidaya ikan merupakan kegiatan untuk memelihara dan mengembangbiakkan ikan dalam lingkungan yang terkontrol. Banyak jenis ikan yang bisa dibudidayakan salah satu yang paling popular dimasyarakat pembudidaya ikan adalah ikan nila. Manfaat berbudidaya ikan nila sangatlah banyak karena memiliki potensi yang sangat tinggi, beberapa potensi tersebut yaitu pemeliharaannya yang bisa dibilang mudah dapat berkembang biak dengan cepat, memiliki daya tahan tubuh yang kuat, dan jenis kolam ikan yang bisa digunakan beragam.

Jenis-jenis kolam untuk budidaya ikan nila ada beberapa antara lain kolam terpal, kolam fiber, kolam beton, dan kolam drum. Namun dari jenis-jenis tersebut yang paling bagus untuk digunakan yaitu jenis kolam terpal. Karena lebih efektif dan mudah pembersihannya, jika kebersihannya tidak terjaga ikan nila akan terkena penyakit bercak merah yang disebabkan aliran air yang buruk. Maka dari itu penggunaan kolam terpal merupakan pilihan yang terbaik untuk budidaya ikan nila dengan begitu perkembangbiakan ikan nila lebih mudah perawatannya. Meski digolongkan mudah untuk dibudidayakan, ternyata berbudidaya ikan nila juga harus memiliki lingkungan yang ideal agar cepat tumbuh dan berkembang secara baik.

budidaya ikan nila

Perlu diketahui ikan nilai memiliki masa dimana ikan layak dipanen dan belum layak untuk dipanen. Oleh karena itu pembudidaya ikan nila harus lebih teliti untuk menjaga kualitas ikan itu sendiri. Ada beberapa hal yang menjadi kendala tersendiri oleh para pembudidaya ikan, salah satunya adalah terlambat memasarkan hasil panen ikannya, jika hal itu terjadi maka pemasaran akan menerima pasokan ikan dari pembudidaya lain hal, tentu hal itu akan sangat merugikan bagi pembudidaya ikan. Guna mengantisipasi agar tidak terlambat panen ada beberapa tips agar ikan nila cepat panen dan memiliki ukuran yang besar:

1. Menggunakan Benih Ikan Nila Uggul

Untuk memanen ikan nila agar lebih cepat dan memiliki ukuran yang besar maka dibutuhkan benih ikan nila yang unggul, di Indonesia ada beberapa jenis benih ikan nila yang unggul diantaranya yaitu ikan nila GIFT, Citralada, Gesit, dan Jatimbulan. Jenis benih ikan tersebut sangat mudah didapatkan dipasaran.
Ikan nila GIFT (genetic improvement for farmed) sudah terbukti akan keunggulannya yaitu berupa pertumbuhan dan berkembangnya yang jauh lebih cepat dari pada benih ikan nila lainnya dengan begitu maka panennya juga lebih cepat.

2. Menggunakan Benih Ikan Yang Sehat

Yang harus diperthatikan ketika membeli benih ikan nila yaitu benih ikan nila yang sehat, sehingga resiko kematian ikan nila semakin sedikit. Ciri-ciri benih ikan nila yang sehat antara lain:

  • benih terlihat aktif dan gesit saat berenang
  • tidak terjangkit oleh virus atau penyakit
  • tidak adanya cacat maupun luka pada tubuhnya
  • ukuran dan bentuk tubuhnya terlihat sama antara satu dengan yang lainnya

3. Kualitas Air Kolam

Kualitas air pada kolam harus di perhatikan karena air yang di isi kan ke dalam belum tentu airnya berkualitas hal ini menjadi tugas khusus bagi pembudidaya supaya terus memantau perkembangan air dalam kolam. Air kolam yang tercemar zat-zat tertentu akan menimbulkan penyakit pada ikan nila, untuk itu perawatan kolam secara berkala selama proses berbudidaya sangatlah dibutuhkan. Air kolam yang layak untuk berbudidaya ikan nila yaitu air dengan nilai ph berkisar 6,5 hingga 8, suhu air antara 25 sampai 30 derajat celcius, dan kadar oksigen terlarut 5mg/I kadar garam air 0.

4. Pakan Ikan Nila

Kebutuhan pakan ikan nila ialah 2,9% dari bobot ikan nila itu sendiri. Jenis pakan nila ada 2 yaitu pakan alami seperti lumut dan pakan buatan seperti pelet. Pemberian pakan ikan nila harus disesuaikan misalnya:

  • Larva ikan nila diberi pakan butiran pelet
  • Benih ikan nila diberi pakan pelet
  • Induk ikan nila diberi pakan pelet

Umur dewasa kelamin ikan nila yaitu pda umur 4-5 bulan dengan berat bedan sekitar 250 gram, pada umur inilah perkawinan pertama ikan nila. Hasil perkawinan ikan nila menghasilkan kurang lebih 500-1000 butir tekur. Penetasannya pun tidak memakan waktu lama hanya sekutar 2-3 hari sudah menjadi larva.


ANGGITA DWI HARYANTI

Anggita Dwi Haryanti dengan nomor induk mahasiswa 02.12.20.070 Prodi Kesehatan Hewan dari Polbangtan Bogor.